Beberapa Istilah dalam Kepanduan HW
Beberapa istilah dalam kepanduan hizbul wathan yang berbeda dengan Gerakan Pramuka tentulah banyak sekali, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya adalah sama-sama organisasi kepanduan yang merupakan hasil adaptasi dari gerakan serupa yang didirikan oleh Baden Powell di negara Inggris.
Dari segi istilah :
- Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja dan pemuda dengan sistem kepanduan. (Anggaran Dasar Hizbul Wathan Pasal 4 point 2)
Dengan demikian, maka keberadaan Hizbul Wathan tidak dapat dilepaskan dari Muhammadiyah sebagai induk organisasinya.
- sedangkan Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan non formal sebagaimana UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan berstatus badan hukum. (Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab I Pasal 1)
Walaupun mempunyai tujuan yang sama, namun memiliki induk yang berbeda. Hizbul Wathan berinduk ke Persyarikatan Muhammadiyah sedangkan Gerakan Pramuka berinduk ke Pemerintah baik melalui Dinas Pemuda dan Olahraga maupun ke Dinas Pendidikan. Tentunya Hizbul Wathan memiliki kebebasan dalam mengatur organisasi kepanduannya terlepas dari intervensi dan kepentingan pemerintah.
Selain hal tersebut diatas, berikut beberapa istilah dalam Kepanduan Hizbul Wathan yang perlu ketahui;
STRUKTUR ORGANISASI KEPANDUAN HIZBUL WATHAN :
- Ditingkat nasional disebut dengan Kwartir Pusat
- Ditingkat provinsi disebut dengan Kwartir Wilayah
- Ditingkat kabupaten/kota disebut dengan Kwartir Daerah
- Ditingkat kecamatan disebut dengan Kwartir Cabang
- Di pangkalan latihan seperti sekolah, pondok pesantren perguruan tinggi, masjid / mushalla, balai pengobatan / rumah sakit, dan di panti-panti asuhan disebut dengan Qobilah.
- Lambang HW adalah matahari bersinar utama dua belas dan ditengahnya tertulis inisial HW
- Simbol HW adalah sekuntum bunga melati dengan pita dibawahnya yang bertuliskan "fastabiqul khairat" (dalam huruf arab)
- Bendera HW berbentuk empat persegi panjang, dengan perbandingan lebar panjang berbanding tiga, di dalamnya berisi enam garis hijau dan lima garis kuning mendatang berselang-seling. Di sudut kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar persegi panjang hijau.
- Salam HW berupa ucapan "Assalamu'alaikum", dan dijawab dengan ucapan "Wa'alaikumsalam". Adapun cara penggunaannya dilakukan seperti penghormatan kepada pemimpin upacara, diiringi ucapan salam dan berjabat tangan sesama pandu putra dan sesama pandu putri jika berdekatan.
KODE KEHORMATAN PANDU HIZBUL WATHAN :
Kode kehormatan Pandu Hizbul Wathan terdiri dari Janji Pandu HW (trisatya jika di Pramuka) dan Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan (dasa darma jika di Pramuka)
KEANGGOTAAN PANDU HIZBUL WATHAN :
- Anggota Biasa sebagai Peserta Didik yang dikelompokkan menurut umur/usia sebagai berikut :
- Tunas Athfal : usia 4 s.d. 6 tahun ditandai hasduk hijau berlist warna kuning dengan lambang HW dibagian leher.
- Athfal : usia 6 s.d. 10 tahun ditandai hasduk hijau berlist warna kuning dengan lambang HW dibagian leher.
- Pengenal : usia 11 s.d. 16 tahun ditandai hasduk hijau berlist warna merah putih dengan lambang HW dibagian leher.
- Penghela : usia 17 s.d. 20 tahun ditandai hasduk hijau berlist warna merah putih dengan lambang HW dibagian leher.
- Penuntun : usia 20 s.d. 23 tahun ditandai hasduk hijau berlist warna merah putih dengan lambang HW dibagian leher.
- Anggota Biasa sebagai Pimpinan Kwartir atau Qobilah berusia sekurang-kurangnya 23 tahun atau telah menikah.
- Anggota Kehormatan yang terdiri dari simpatisan, tenaga instruktur maupun pimpinan persyarikatan.
- Kuncup adalah kelompok kecil pandu Tunas Athfal terdiri atas 8 orang. Setiap 5 kuncup dapat dikelompokkan menjadi kelompok besar yang diberi nama Untai. Setiap kuntum dibedakan berdasarkan warna.
- Kuntum adalah kelompok kecil pandu Athfal terdiri atas 8 orang. Setiap 5 kuntum dapat dikelompokkan menjadi kelompok besar yang diberi nama Rumpun. Setiap kuntum dibedakan berdasarkan warna.
- Regu adalah kelompok kecil pandu Pengenal terdiri atas 8 orang. Setiap 5 regu dapat dikelompokkan menjadi Pasukan. Setiap regu dibedakan berdasarkan nama hewan untuk Pengenal Putra dan nama bunga untuk Pengenal Putri.
- Kawan adalah adalah kelompok kecil pandu Penghela terdiri atas 8 orang. Setiap 5 kawan dapat dikelompokkan menjadi Kerabat.
- Nafar adalah kelompok kecil pandu Penuntun terdiri atas 8 orang. Setiap 5 Nafar dapat dikelompokkan menjadi Kafilah.
- Pandu Athfal terdiri dari 3 tingkatan yaitu Melati 1, Melati 2 dan Melati 3. TKT di pasang di atas nama dada (saku kanan atas)
- Pandu Pengenal terdiri dari 3 tingkatan yaitu Purwa, Madya dan Utama. TKT di pasang di atas nama dada (saku kanan atas)
- Pandu Penghela terdiri dari 2 tingkatan yaitu Taruna Melati 1 dan Taruna Melati 2. TKT di pasang di pundak kanan dan kiri.
- Jaya Melati 1 dapat dilaksanakan oleh Qobilah di perguruan tinggi atau yang memiliki anggota pandu penuntun, Kwartir Cabang dan Kwartir Daerah.
- Jaya Melati 2 dilaksanakan oleh Kwartir Daerah dan Kwartir Wilayah.
- Jaya Matahari 1 dilaksanakan oleh Kwartir Wilayah dan Kwartir Pusat.
- Jaya Matahari 2 dilaksanakan oleh Kwartir Pusat.
- Jaya Pertiwi dilaksanakan oleh Kwartir Pusat.
- Panggilan / sapaan untuk pimpinan Qobilah, kwarcab, kwarda, kwarwil maupun kwarpus :
- Ramanda / Ibunda untuk pimpinan yang sudah menikah
- Rakanda / Ayunda untuk pimpinan yang belum menikah
- Panggilan / sapaan untuk peserta didik :
- Auladi untuk anggota pandu Tunas Athfal dan Athfal
- Ananda untuk anggota pandu Pengenal
- Adinda untuk anggota pandu Penghela dan Penuntun
- Panggilan sesama peserta didik disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku di tempat/lingkungan masing-masing, misalnya menyapa dengan sebutan Kakak untuk yang lebih tua dan Adik untuk yang lebih muda atau dengan sebutan berdasarkan bahasa daerah masing-masing.
Posting Komentar untuk "Beberapa Istilah dalam Kepanduan HW"
Posting Komentar